Tugas Kurikulum dan Pembelajaran
Cari Apa itu “ Visi dan Misi Sekolah” dan berikan contoh “Visi dan Misi Sekolah”
PEMBAHASAN
A.
Konsep Visi Sekolah
Penerapan konsep manajemen strategis di
sekolah menuntut setiap sekolah untuk dapat menetapkan dan mewujudkan visi yang
hendak dicapai dari sekolah tersebut secara eksplisit. Namun, sayangnya upaya
perumusan visi yang terjadi di sekolah-sekolah kita saat ini terkesan masih
latah (stereotype) dan sekedar pengulangan dari nilai dan prioritas nasional.
Dari beberapa sekolah yang pernah penulis amati, pada umumnya perumusan visi
sekolah cenderung menggunakan rumusan dua kata yang hampir sama yaitu
“prestasi” dan “iman-taqwa”, Memang bukahlah hal yang keliru jika sekolah
hendak mengusung visi sekolah dengan merujuk pada kedua nilai tersebut. Tetapi
jika perumusannya menjadi seragam, kurang spesifik serta kurang inspirasional
mungkin masih patut untuk dipertanyakan kembali.
Boleh jadi, hal ini mengindikasikan adanya
kesulitan tersendiri dari sekolah (pemimpin dan warga sekolah sekolah yang
bersangkutan) untuk merumuskan visi yang paling tepat bagi sekolahnya, baik
kesulitan yang terkait tentang pengertian dasar dari visi itu sendiri maupun
kesulitan dalam mengidentifikasi dan merefleksi nilai-nilai utama yang hendak
dikembangkan di sekolah.
Dalam perspektif manajemen, visi sekolah
memiliki arti penting terutama berkaitan dengan keberlanjutan (sustainability)
organisasi sekolah itu sendiri, Tanpa visi, organisasi dan orang-orang di
dalamnya tidak mempunyai arahan yang jelas, tidak mempunyai cara yang tepat
dalam melangkah ke masa depan dan tidak memiliki komitmen (Foreman, 1998).
Saat
ini tidak sedikit sekolah yang berjalan secara stagnan dan bahkan terpaksa
harus gulung tikar, hal ini sangat mungkin dikarenakan tidak memiliki visi yang
jelas alias asal-asalan atau setidaknya tidak berusaha fokus dan konsisten
terhadap visi yang dicita-citakannya.
Visi bukanlah sekedar slogan berupa
kata-kata tanpa makna bahkan bukan sekedar sebuah gambaran kongkrit yang
diberikan oleh pimpinan sekolah, melainkan sebuah rumusan yang dapat memberikan
klarifikasi dan artikulasi seperangkat nilai (Hopkins, 1996). Menurut Block
(1987), visi adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan yang diinginkan dan
merupakan sebuah ekspresi optimisme dalam organisasi. Bennis and Nanus (1985)
mengartikan visi sebagai pandangan masa depan yang realistis, kredibel, dan
menarik, yang didalamnya tergambarkan cara-cara yang lebih baik dari cara yang
sudah ada sebelumnya.
Memperhatikan pendapat para ahli di atas,
tampak bahwa untuk menetapkan visi sekolah kiranya tidak bisa dilakukan secara
sembarangan, tetapi terlebih dahulu diperlukan pengkajian yang mendalam.
Perumusan visi yang tepat harus dapat memberikan inspirasi dan memotivasi bagi
seluruh warga sekolah dan masyarakat untuk bekerja dengan penuh semangat dan
antusias. Menurut Blum dan Butler (1989) visi sangat identik dengan perbaikan
sekolah.
Visi merupakan ciri khas peran kepemimpinan
dan upaya untuk pembentukan visi sekolah sangat bergantung pada pemimpin
sekolah yang bersangkutan. Dalam hal ini pemimpin sekolah dituntut untuk dapat
mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengkomunikasikan nilai-nilai utama yang
terkandung dalam visi sekolah kepada seluruh warga sekolah, agar dapat diyakini
bersama dan diwujudkan dalam segala aktivitas keseharian di sekolah sehingga
pada gilirannya dapat membentuk sebuah budaya sekolah.
Kendati demikian, dalam pembentukan visi
sekolah tidak bisa dilakukan secara “top-down” yang bersifat memaksa warga
sekolah untuk menerima gagasan dari pemimpinnya (kepala sekolah) yang hanya
membuat orang atau anggota membencinya dan merasa enggan untuk berpartisipasi
di dalamnya . Foreman (1998) mengingatkan bahwa visi tidak bisa dipaksakan dan
dimandatkan dari atas. Pembuatan visi adalah tentang keterlibatan kepentingan dan
aspirasi pihak lain.
Untuk lebih jelasnya terkait dengan upaya
pembentukan visi ini, Beare et.al. (1993) menawarkan beberapa pedoman dalam
pembentukan visi, yaitu:
1.
Visi seorang pemimpin sekolah mencakup
gambaran tentang masa depan sekolah yang diinginkan.
2.
Visi akan membentuk pandangan pemimpin
sekolah tentang apa yang menyebabkan keutamaan atau keunggulan sekolah.
3.
Visi seorang pemimpin sekolah juga mencakup
gambaran masa depan sekolah yang diinginkan di mata sekolah lain dan masyarakat
secara umum.
4.
Visi seorang pemimpin juga mencakup gambaran
proses perubahan yang diinginkan berdasarkan masa depan terbaik yang hendak
dicapai.
5.
Masing-masing aspek visi pendidikan dalam
sekolah merefleksikan asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan keyakinan-keyakinan yang
berbeda-beda tentang (a) watak dan sifat manusia; (b) tujuan pendidikan dalam
sekolah; (c) peran pemerintah, keluarga, masyarakat terhadap pendidikan dalam
sekolah; (d) pendekatan-pendekatan dalam pengajaran dan pembelajaran; dan (e)
pendekatan-pendekatan terhadap manajemen perubahan.
Dengan
demikian, akan terbentuk visi pendidikan dalam sekolah yang kompetitif dan
merefleksikan banyak hal yang mencakup perbedaan-perbedaan asumsi, nilai dan
keyakinan.
1.
Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
Penetapan visi, misi, dan tujuan sekolah
akan sangat berperan bagi pengembangan sekolah di masa depan. Visi dan misi
saling berkaitan. Visi (vision) merupakan gambaran (wawasan) tentang sekoah
yang diinginkan di masa jauh ke depan.
Misi (mission) ditetapkan dengan
mempertimbangkan rumusan penugasan (yang merupakan tuntutan tugas “dari luar”)
dan keinginan “dari dalam” (yang antara lain berkaitan dengan visi ke masa
depan dan situasi yang dihadapi saat ini. Misi sebuah sekolah perlu
mempertimbangkan misi induknya (dinas pendidikan kabupaten/kota). Misi
diperjelas dan dijabarkan dengan tujuan sekolah (goals).
Tujuan sekolah seharusnya tidak betentangan
dengan visi dan misi sekolah yang sudah ditetapkan. Perumusan tujuan harus
nyata dan terukur.
Deskripsi visi, misi, tujuan seharusnya (1)
tidak bertentangan dengan visi, misi, tujuan dinas pendidikan dan koheren
dengan renstra depdiknas, (2) mencerminkan dengan jelas kebutuhan lokal dan
nasional atau bahkan internasional berkaitan dengan kemampuan lulusan, (3)
jelas bagi pihak-pihak yang berminat, ketercapaian tujuan dapat diamati,
ditunjukkan dan dapat diuji secara objektif, dipersepsi sebagai sesuatu yang
berharga oleh seluruh pihak yang berminat, realistis, (4) secara tersurat ada
prioritas menghasilkan peserta didik yang bermutu.
B.
Visi dan Misi Sekolah
"Visi merupakan sesuatu yang akan
menghasilkan kesuksesan yang berarti" (Polale, 1973). Konsep dari visi
harus mencakup dua komponen, yaitu filosofi penuntun dan gambaran yang nyata.
(Collins & Porras, 1991).
Visi ditentukan untuk mendasari berbagai
aspek kegiatan organisasi maka visi itu mulai direalisasikan. Visi sekolah
diharapkan bisa memenuhi harapan stakeholder sehingga mampu mencapai
keberhasilan yang diinginkan,
Visi harus memberikan gambaran yang jelas,
tentang masa depan yang diinginkan termasuk tantangannya yang harus memenuhi
kebutuhan siswa, syarat-syarat dari sebuah pernyataan visi adalah (1)
menantang, yaitu harus jelas dan mungkin dicapai, (2) jelas, yaitu tidak
mengundang interpretasi yang salah, (3) mudah diingat: pernyataannya tidak
lebih dari 20-25 kata, (3) didasari nilai-nilai yang diyakini, (4) memungkinkan
keterlibatan-pernyataan yang tidak mengekang, (5) terlihat, yaitu harus
merupakan sesuatu yang bisa digambarkan, (6) mampu mengarahkan: harus mendapat
respons dari semua pihak, (7) sebuah tuntunan: merupakan sesuatu yang mampu
menjadi ukuran untuk tindakan semua pihak sehari-hari, (8) dihubungkan kepada
siswa tes akhir sebuah visi adalah apakah ia memiliki hubungan dengan tindakan
dan prestasi siswa.
Dengan memenuhi kriteria di atas visi akan
berfungsi baik jika (1) sebagai sumber informasi inspirasi, (2) sebagai acuan
bagi para pembuat keputusan, dan (3) merupakan kendaraan untuk menggabungkan
kekuatan dalam sebuah organisasi.
Sedangkan misi adalah
pernyataan tentang tujuan yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang
dapat ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang dapat diperoleh, serta cita-cita di masa depan.
Proses perumusan misi yang dapat dijalankan adalah (1) tunjuklah satu orang
yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan semua pesan, hasrat, keinginan, baik
formal, maupun informal yang dihadapi oleh organisasi, (2) kelompok membuat
analisis mengenai semua pihak yang terkait dengan organisasi, (3) sesudah
analisis pihak-pihak yang terkait rampung maka tiap anggota mengisi formulir
misi dengan rumusan masing-masing, kemudian disusul dengan diskusi kelompok,
(4) apa yang dirumuskan oleh kelompok tadi harus sudah merupakan rencana misi,
(5) kalau pernyataan misi sudah disepakati, pernyataan ini harus dipegang dan
dipergunakan sebagai acuan dan petunjuk dalam mengidentifikasi isu-isu
strategis, merumuskan strategi yang efektif, menyiapkan visi keberhasilan, dan
dapat memecahkan konflik di antara kelompok, (6) segera setelah rumusan akhir
dicapai dan ditetapkan, misi itu harus disosialisasikan kepada semua anggota
organisasi.
C. Tujuan Sekolah
Kita dapat mengevaluasi sistem pendidikan
dengan melihat kualitas lulusannya. Bila lulusannya pintar-pintar, tapi
sikapnya kasar, kurang empati, sulit bersosialisasi, maka berartisekolah tersebut
berhasil di IQ, namun gagal di EQ.
Pertanyaan awal yang perlu dirtenungkan
adalah : setelah bersekolah maka siswa akan mandiri dalam hal apa saja?
Masalah
ini yang akan dijawab dengan model SEPIA.
Terdapat banyak sekali potensi kemampuan
manusia, dari ketrampilan pertukangan, filsafat, hingga kemampuan menciptakan
humor. Dengan demikian terdapat banyak hal yang dapat dikembangkan dalam diri
anak didik. Pertanyaannya adalah : mana yang paling penting?
Model SEPIA mengajukan 5 wilayah keceerdasan
yang paling penting agar seseorang bisa mencapai bahagia dan sukses. Lima
wilayah kecerdasan itu adalah :
·
Spiritual : kemampuan mengenali dan
mengelola nilai-nilai
·
Emosional : kemampuan mengenali dan
mengelola emosi
·
Power : kemampuan mengenali dan mengelola
kekuatan
·
Intelektual : kemampuan mengenali dan
mengelola daya cipta
·
Aspirasi : kemampuan mengenali dan mengelola
keinginan/aspirasi
Kelima
wilayah kecerdasan tersebut dirumuskan setelah mempelajari tokoh-tokoh yang
telah memberi kontribusi kehidupan yang lebih baik bagi umat manusia. Dari
Rasulullah Muhammad saw, hingga Thomas Alva Edison pencipta bola lampu. Dari
Aristoteles filsuf Yunani, hingga Sun Tzu ahli perang Cina. Semua faktor-faktor
yang memungkinkan prestasi luar biasa mereka itu dapat dikembalikan ke model 5
kecerdasan utama SEPIA. Jadi kita dapat berharap dengan mengembangkan 5
kecerdasan tersebut, seseorang bisa mandiri untuk memberi kontribusi amal
positif bagi kehidupan. Dengan demikian SEPIA menjadi acuan jenis kecerdasan
mana yang penting untuk dikembangkan melalui sekolah.
SEPIA adalah acuan “APA yang harus
dikembangkan” dalam diri anak didik untuk bisa mencapai kemandirian. Sedangkan
“BAGAIMANA mencapainya” merupakan metode yang dapat dipilih dari berbagai
metode pengajaran dan pembelajaran yang efektif. Berbagai metode pengajaran
seperti active learning, quantum learning, multiple intelligence, super memory,
collaborative learning, creative learning, SAVI, Brain Gym, dsb dapat digunakan
dengan tujuan akhir yaitu mengembangkan 5 kecerdasan
SEPIA.
DAFTAR PUSTAKA
Adaptasi dari Bush dan Coleman. 2008. Kepemimpinan Pendidikan: Manajemen Strategis (ter. Fahrurruzi). Jogjakarta:
IRCiSoD.
contoh
VISI DAN MISI sekolah

VISI SEKOLAH
Unggul dalam
Prestasi, Pelopor dalam Pengembangan Budaya dan Teknologi, Teladan dalam
bersikap dan bertindak, untuk terwujudnya Sekolah Indonesia Singapura Yang
Berwawasan Global dan Lingkungan.
Indikator
1.
Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif dan
memiliki jati diri Bangsa Indonesia.
2.
Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan
proaktif.
3.
Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif dan
efisien.
4.
Terwujudnya school cultural center dalam
upaya promosi budaya nasional.
5.
Terwujudnya SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan
kesanggupan kerja tinggi.
6.
Terwujudnya manajemen sekolah yang memadai sesuai
Standar Nasional Pendidikan Plus.
7.
Terwujudnya penggalangan dana biaya pendidikan yang
memadai.
8.
Terwujudnya pengembangan model penilaian yang memadai.
9.
Terwujudnya sekolah yang berwawasan global yang mampu
bersaing dengan sekolah nasional dan lokal.
10. Terwujudnya sekolah
yang berwawasan lingkungan menuju Green School.
MISI SEKOLAH
1.
Mewujudkan lulusan yang cerdas,kompetitif dan memiliki
jati diri Bangsa Indonesia.
2.
Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan
proaktif.
3.
Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif dan efisien.
4.
Mewujudkan school cultural center dalam
upaya promosi budaya nasional.
5.
Mewujudkan SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan
kesanggupan kerja tinggi.
6.
Mewujudkan manajemen sekolah yang memadai sesuai
Standar Nasional Pendidikan Plus.
7.
Mewujudkan penggalangan dana biaya pendidikan yang
memadai.
8.
Mewujudkan pengembangan model penilaian yang memadai.
9.
Mewujudkan sekolah yang berwawasan global yang mampu
bersaing dengan sekolah nasional dan lokal.
10. Mewujudkan sekolah
yang berwawasan lingkungan menuju Green School.
TUJUAN SEKOLAH DALAM
5 TAHUN
1.
Memenuhi lulusan yang cerdas,kompetitif dan memiliki
jati diri Bangsa Indonesia.
2.
Memenuhi pengembangan kurikulum yang adaptif dan
proaktif.
3.
Memenuhi proses pembelajaran yang aktif dan efisien.
4.
Memenuhi pencapaian school cultural center dalam upaya
promosi budaya nasional.
5.
Memenuhi SDM pendidikan yang memiliki kemampuan dan
kesanggupan kerja tinggi.
6.
Memenuhi manajemen sekolah yang memadai sesuai Standar
Nasional Pendidikan Plus.
7.
Memenuhi penggalangan dana biaya pendidikan yang
memadai.
8.
Memenuhi pengembangan model penilaian yang memadai.
9.
Memenuhi sekolah yang berwawasan global yang mampu
bersaing dengan sekolah nasional dan lokal.
10. Memenuhi sekolah
yang berwawasan lingkungan menuju Green School.
PROGRAM STRATEGIS
1.
Pengembangan lulusan yang cerdas,kompetitif dan
memiliki jati diri Bangsa Indonesia.
2.
Pengembangan pengembangan kurikulum yang adaptif dan
proaktif.
3.
Pengembangan proses pembelajaran yang aktif dan
efisien.
4.
Pengembangan pencapaian school cultural center dalam
upaya promosi budaya nasional.
5.
Pengembangan SDM pendidikan yang memiliki kemampuan
dan kesanggupan kerja tinggi.
6.
Pengembangan manajemen sekolah yang memadai sesuai
Standar Nasional Pendidikan Plus.
7.
Pengembangan penggalangan dana biaya pendidikan yang
memadai.
8.
Pengembangan pengembangan model penilaian yang
memadai.
9.
Pengembangan sekolah yang berwawasan global yang mampu
bersaing dengan sekolah nasional dan lokal.
10. Pengembangan sekolah
yang berwawasan lingkungan menuju Green School.
VISI
Menjadi Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional
Terbaik di Indonesia, Mengutamakan Mutu dengan Kepribadian yang Berpijak pada
Budaya Bangsa
MISI
Mengembangkan Potensi Peserta Didik untuk Meraih
Hidup Sukses, Produktif dan berakhlak Mulia dengan Pembelajaran yang Interaktif,
Inspiratif, Kreatif, Inovatif dan Menyenangkan
NILAI INTI
§
Religius
§
Jujur dan Integritas
§
Fokus Kepada Pelanggan
§
Kompeten, Ramah dan
Menyenangkan
§
Kreatif dan Inovatif
§
Pembelajaran
VISI
·
Unggul, Inovatif, Berwawasan Iptek yang berlandaskan
Imtaq.
MISI
·
Terwujudnya lulusan yang Cerdas, Kompetitif dan
Berakhlakul Kharimah.
·
Terwujudnya proses pembelajaran Adaptif, Inovatif,
Kreatif dan Menyenangkan.
·
Terwujudnya perkembangan kurikulum yang adaptif dan
berwawasan Iptek.
·
Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan yang
relevan dan mutakhir mengikuti perkembangan Iptek.
·
Terwujudnya SDM Pendidikan yang profesional.
·
Terwujudnya Manajemen Madrasah yang berbasis Madrasah.
·
Terciptanya lingkungan Madrasah yang Islami dan
Kondusif untuk proses pembelajaran.